Gerakan Nasional Peduli Pendidikan
Sebuah Wadah Komunikasi dan Informasi Gerakan Peduli Pendidikan
Rabu, 11 Juli 2012
Matinya Sedekah dan Kepedulian
Matinya sedekah dan kepedulian terhadap sesama adalah ketika kita hidup sudah tidak memiliki acuan yang jelas. Kita terombang - ambing pada pemenuhan kebutuhan yang tak berujung. Yang ada hanyalah kurang dan kurang terus selamanya.
Sabtu, 07 Juli 2012
Bentuk Kegiatan dan Program Kerja
Dalam kegiatan GN-PP ini saya mulai dengan melakukan kepedualian terhadap anak - anak yang terdekat. Dalam tahap awal kita mengadakan suatu program nyata untuk anak agar dapat melanjutkan sekolah.
Pada waktu - waktu mendatang kita akan mengadakan kegiatan semacam LES mata pelajaran yang relevan seperti pendalaman pengetahuan agama melalui TPA, Bahasa Inggris, Komputer dan pendampingan belajar bagi anak - anak.
Bagi anda yang merasa terpanggil untuk bergabung dalam kegiatan saya ini, anda bisa memberikan bantuan pendanaan, tenaga, fikiran dan hal lain yang anda bisa berikan. Disini saya bersedia barter tenaga dan waktu untuk memberikan semacam pelatihan kepemimpinan atau kewirausahaan sebagai ganti kesediaan anda untuk memberikan sumbangan pada kegiatan kami baik dalam bentuk pendanaan dan bentuk lainya.
Data kegiatan dan anak - anak yang kami biayai akan kami berikan jika anda ergabung dalam kegiatan sosial ini.
Terimakasih
Sugeng Prayitno
0817271369
Pada waktu - waktu mendatang kita akan mengadakan kegiatan semacam LES mata pelajaran yang relevan seperti pendalaman pengetahuan agama melalui TPA, Bahasa Inggris, Komputer dan pendampingan belajar bagi anak - anak.
Bagi anda yang merasa terpanggil untuk bergabung dalam kegiatan saya ini, anda bisa memberikan bantuan pendanaan, tenaga, fikiran dan hal lain yang anda bisa berikan. Disini saya bersedia barter tenaga dan waktu untuk memberikan semacam pelatihan kepemimpinan atau kewirausahaan sebagai ganti kesediaan anda untuk memberikan sumbangan pada kegiatan kami baik dalam bentuk pendanaan dan bentuk lainya.
Data kegiatan dan anak - anak yang kami biayai akan kami berikan jika anda ergabung dalam kegiatan sosial ini.
Terimakasih
Sugeng Prayitno
0817271369
Selamat Datang di GN-PP
Assalamu'alaikum
Wrwb.
Rekan
TRIVIJI dan Rekan Netter sekalian yth.
Sedikit
saya akan bercerita bagaimana saya memiliki ide untuk mengadakan
"Gerakan Nasional Peduli Pendidikan".
Sejak
kecil, saya adalah orang yang paling beruntung. Mengapa? Karena
meskipun ibu saya sudah tiada sejak saya kecil, saya hidup dengan
kasih sayang banyak orang. Banyak tetangga, saudara dan orang yang
mengenalku menyayangiku. Banyak beasiswa semasa SD dan SMP saya
dapatkan karena kebetulan saya dilahirkan dalam keluarga yang saat
itu termasuk terbelakang dalam hal ekonomi dan pengetahuan.
Alkhamdulillah
sejak kelas 5 SD saya diambil sebagai anak asuh oleh Bpk. moch
Sukardi. Saat kelas 5 SD saya ditanya "Kamu mau ikut denganku
tidak agar bisa meneruskan sekolah? Kamu fikir, jangan bilang orang
tuamu sebelum kamu putuskan mau ikut denganku atau tidaknya".
Disini
tentu anda dapat membayangkan, saat itu saya masih kelas 5 SD harus
menganalisa guna merumuskan masa depan sendiri. Saya harus memilih
sendiri mau menjadi anak asuh ataukah tetap tinggal bersama orang tua
asli. ( Bagaimana jika itu terjadi pada anda ? ).
Sekitar
3 jam saya berfikir, lalu dengan niat untuk belajar tentang kehidupan
dikeluarga orang lain dan demi melanjutkan pendidikan, akhirnya saya
putuskan untuk ikut menjadi anak asuh. Setelah saya sampaikan
bersedia barulah Bpk. Moh Sukardi menyampaikan kepada orang tua saya.
Saya adalah orang yang
paling beruntung, namun saya sedih...
Saya sadar dan melihat
banyak anak – anak tak seberuntung saya kecil dulu.
>Banyak anak – anak
tidak melanjutkan sekolah karena tidak mampu membiayai pendidikan...
>Banyak anak – anak
sekolahnya tidak teratur dan bahkan sampai tidak naik kelas berkali –
kali karena kurangnya perhatian.
Bukankah pendidikan
Gratis? Ya gratis, tetapi kan belum sepenuhnya. Banyak pembiayaan
lain seperti membeli buku, seragam, dan pengeluaran lain yang tidak
tercover oleh orang tua yang hidup dalam kekurangan.
Nah, sudah menjadi tekad
saya sejak SMP ketika saya menerima beasiswa dan ketika saya tinggal
bersama orang tua asuh, bahwa saya akan meneruskan estavet biaya
siswa yang dulu saya dapatkan kepada anak – anak yang membutuhkan
setelah saya bekerja. Tahun ini 2012 dengan membaca
“Bismillahirokhmanirrohiim” saya niatkan untuk merealisasikan
gerakan peduli pendidikan ini.
Saya menyadari sepenuhnya
walaupun penghasilan saya jika dihitung rata – rata dengan
penghasilan orang disekitar saya termasuk paling besar, kemampuan
saya terbatas. Bahkan dapat dikatakan sangat kecil jika dibandingkan
dengan banyaknya anak – anak Indonesia yang membutuhkan kepedulian
kita. Untuk itu dengan senang hati jika rekan Netter sekalian dapat
ikut berpartisipasi dalam kegiatan kepedulian ini.
Sugeng Prayitno
0817271369
Langganan:
Postingan (Atom)